Minggu, 04 Desember 2016

Inovasi Material untuk Masa Depan



Material bahan bangunan adalah salah satu faktor utama yang mendukung sebuah proses pembangunan sebuah bangunan yang telah direncanakan. Semakin banyaknya kebutuhan pembangunan suatu negara tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan material yang digunakan untu membangun. Namun, kebanyakan dari material bahan bangunan berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui.Oleh karena itu, material atau bahan alternatif perlu ditemukan agar ketersediaan material bangunan untuk membangun baik infrastruktur negara atau yang lainnya dapat tetap berlangsung. Baru – baru ini terdapat beberapa inovasi – inovasi material bahan bangunan yang telah ada. Berikut ini adalah contohnya.

8 Material Bangunan Masa Depan

Inovasi dalam bahan bangunan telah melahirkan banyak kreasi sintetis yang lebih kuat, lebih ringan dan lebih ramah lingkungan dibandingkan material yang biasa kita gunakan, kedepan arsitektur mungkin tidak lagi terlihat sama seperti kondisi saat ini.

  1. Batu Bata Dari Darah Hewan.
Berlimpah dan hampir selalu terbuang, itulah darah hewan. Ternyata bisa menjadi bahan dasar untuk membuat batu bata. Seorang Arsitek lulusan University of Westminster di London bernama Jack Munro telah melakukan percobaan dengan mensterilkan darah, menambahkan pasir kemudian dipanggang bersamaan sampai menghasilkan batubata yang kuat dan juga tahan air.
  1. Beton tembus pandang
Bata ini merupakan kombinasi serat optik dan beton halus, diproduksi berbentuk balok dan digunakan sebagai bahan dinding. Uniknya, dinding tersebut terlihat seperti kaca tembus pandang. Karena produk ini merupakan buatan tangan maka setiap balok akan menghasilkan pola cahaya berbeda.  
  1. Dinding Terbuat Dari Bakteri
Dinding rumah di masa depan terbuat dari bakteri?. Yups, para ilmuwan saat ini tengah mengambangkan bioplastik, selulosa dan bahan lainnya dengan cara memberi makan jenis bakteri tertentu. Hasil proses metabolisme bakteri tersebut akan menghasilkan bentuk padat yang dapat digunakan untuk segala macam fungsi lanjutan. Batu bata yang berasal dari bakteri sangat mungkin digunakan dalam kegiatan pembangunan di Mars seperti yang sedang dirancang oleh NASA.
  1. Beton Tahan 16.000 Tahun
Universitas MIT sedang mengambangkan beton yang dapat bertahan selama 16.000 tahun. Tujuannya mengurangi gas emisi secara drastis akibat produksi semn dan beton oleh pabrik. Beton ini tidak hanya lebih kuat, tetapi juga lebih ringan dan tipis, sehingga ntuk bangunan skala besar, struktur yang ringan akan membutuhkan material jauh lebih sedikit.
  1. Bio Komposit Dari Tanaman Ganja  
Bio-komposit jenis baru, yaitu dinding penahan panas yang terbuat dari daun ganja, jeruk nipis dan air. Tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga non karbon berkat jumlah CO2 yang tersimpan selama proses pertumbuhan ganja hingga dipanen. Material ini 100% dapat didaur ulang, tahan air dan tahan api. Dapat digunakan mulai dari dinding, insulin hingga lantai. Jika material dibongkar, hasil bongkarannya bisa dijadikan pupuk.
  1. Beton Bisa Bengkok
Jenis beton baru, tidak hanya dapat ditekuk dengan tekanan di bawah 5%, tapi juga dapat ‘menyembuhan diri’. Saat bengkok, beton membentuk retakan-retakan halus, kemudian tertutup kembali jika terkena air atau karbon dioksida.
  1. Granit Cair
Aman pada suhu tinggi ketimbang beton, ‘granit cair’ terbuat dari 30-70% bahan daur ulang dan menggunakan semen kurang dari sepertiga seperti pada beton pracetak. Material ini bisa digunakan untuk proyek-proyek yang membutuhkan tingkat perlindungan terhadap bahaya kebakaran yang tinggi.


  1. Kaca Kinetik
Sebuah material baru yang disebut ‘living glass’ yang berfungsi membantu pernafasan manusia dalam ruangan. Dengan disain seperti insang, benda ini secara otomatis dapat terbuka dan tertutup saat merespon kadar CO2 di udara.

Diakses dari: Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Selain itu,dunia arsitektur mulai diwarnai dengan bentukan bangunan yang bermacam-macam. Mulai dari yang ekstrem hingga tak beraturan. Hal tersebut menarik para ahli untuk turut berkreasi dengan material bangunan pula.
  1. Keramik Komposit Beton
Berbahan asli tanah liat yang didesain supaya efisien, keramik komposit ini mampu digunakan sebagai plat lantai. Dengan kekuatan yang setara material plat lantai konvensional, keramik ini mampu menghemat beton dan besi tulangan sebanyak 70%. Material ini bisa diekspos menampilkan kombinasi cantik warna tanah liat dan semen, maupun diplester dan ditutup dengan keramik lain.
  1. Heat Transmitting Surface
Bayangkan lantai dan dinding yang mampu berubah warnanya bila disentuh! Material ini mengkombinasikan cairan polimer dan logam transparan yang sensitif dengan tekanan. Cairan dalam logam dapat di modifikasi warnanya, sehingga tampilannya mampu menambah kesan atraktif pada ruangan.
  1. Translucent Panel
Pesona milenium sekarang tidak hanya hadir di layar kaca. Material panel ini mengkombinasikan akrilik dan panel PVC, sehingga mampu menampilkan pendar cahaya yang elegan. Selain warna cahaya yang mampu dimodifikasi, bentukan panel pun mampu di desain sesuai keinginan kita.
  1. Light Transmitting Concrete
Batas-batas dinding dapat semakin estetik berkat material Light Transmitting Concrete. Material ini mengombinasikan beton dan fiber optik yang mampu mentransfer cahaya dengan baik. Sehingga, berkas-berkas bayangan dapat terlihat seperti siluet dari balik dinding.
  1. Woodskin
Fenomena bentukan yang unik sekarang mampu hadir dalam bangunan. Material woodskin ini memberikan interaksi tekstil panel-panel kayu yang mampu di modifikasi dengan teknik folding sehingga menambah unsur estetik. Meski terlihat ringan dan tipis, woodskin mampu berperan secara struktural pada bangunan.
Diakses dari : www.Rooang.com


Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan
Bahan bangunan yang ramah lingkungan termasuk salah satu hal yang menarik untuk disimak. Terlebih lagi dengan adanya isu global warming dan pencemaran lingkungan yang telah muncul sejak beberapa tahun belakangan. Setelah merebaknya isu global warning, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pun semakin tumbuh. Permintaan terhadap bahan bangunan yang ramah lingkungan juga mengalami peningkatan tren yang cukup signifikan.Jika dikaitkan dengan bahan bangunan, material ramah lingkungan adalah material yang tidak beracun, tidak memproduksi zat-zat berbahaya saat proses pembuatannya, dan mudah terurai secara alami. Dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, kita turut menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi efek global warming. Berikut beberapa bahan bangunan ramah lingkungan yang dapat dijadikan rekomendasi:
1.      Genteng Sejuk
Bahan ini merupakan salah satu inovasi bahan bangunan yang memanfaatkan campuran semen, pasir, dan ijuk untuk menghasilkan material bangunan yang ramah lingkungan. Karena bahan utamanya berasal dari bahan-bahan yang tersedia di alam, genteng jenis ini dapat memberikan sensasi yang terasa sejuk.
Saat ini genteng sejuk memang masih belum banyak diadopsi dalam pembangunan. Meski demikian, kehadirannya mampu menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang ingin membangun rumah impian tanpa harus merusak alam.

2.      Panel Sekam Padi
Panel ini juga merupakan inovasi yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di alam sebagai bahan utama pembuatannya. Sesuai dengan namanya, panel ini terbuat dari limbah pertanian, khususnya sekam padi yang biasanya hanya dibuang atau dibakar setelah masa panen berakhir.

Banyak manfaat yang dimiliki oleh material ini. Salah satu diantaranya adalah sebagai dinding partisi dan langit-langit rumah. Karena terbuat dari bahan ramah lingkungan, bahan bangunan ini juga tidak merusak lingkungan.
3.      Permeable Ceramic Paving atau PCP
Inovasi bahan bangunan ramah lingkungan ini memiliki kemampuan yang cukup unik, yakni dapat menjadi bahan resapan air yang baik guna menambah cadangan air bawah tanah. Karena sifatnya yang mampu menyerap air, jenis keramik ini juga cocok untuk sistem drainase, khususnya di wilayah perkotaan.Setidaknya ada 3 jenis bahan yang digunakan untuk membuat keramik ramah lingkungan yang satu ini. Ketiga bahan tersebut meliputi bahan agregat, bahan pengikat, dan bahan pelebur.
4.      Bambu
Bahan bangunan yang ramah lingkungan tak hanya berasal dari produk-produk inovasi semata. Beberapa produk mentah yang biasa ditemukan di alam juga dapat menjadi bahan bangunan ramah lingkungan. Tak hanya ramah lingkungan, bahan-bahan ini juga mudah ditemukan. Bambu adalah salah satu contohnya. Bahan yang satu ini dapat diaplikasikan untuk banyak hal mulai dari dinding, rangka atap, lantai parket, talang air, pagar, plafon, hingga tiang. Material ini juga banyak digunakan untuk bahan furniture. Selain itu, bambu juga cukup mudah dibudidayakan.
5.      Batu Bata
Material bangunan yang banyak digunakan untuk membangun rumah ini ternyata juga masuk dalam jajaran bahan bangunan ramah lingkungan. Proses pembuatannya juga tidak banyak mengeksploitasi alam. Selain itu, batu bata juga dapat menyerap hawa panas. Itulah kenapa rumah yang dibangun dengan batu bata umumnya terasa cukup dingin, terlebih jika susunan batu batanya tidak dipelur.
6.      Geopolimer
Bahan bangunan yang satu ini memiliki karakter yang serupa dengan semen dan terbentuk dari campuran bahan non organik yang dipolimerisasi. Geopolimer juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari segi kekuatan, tak ada yang perlu diragukan lagi dari material jenis ini. Daya tahan geopolimer bahkan lebih tinggi daripada semen. Dengan semua keunggulan yang dimiliki oleh bahan bangunan ramah lingkungan ini, geopolimer bisa menjadi pilihan untuk membangun rumah ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar