Material bahan bangunan
adalah salah satu faktor utama yang mendukung sebuah proses pembangunan sebuah
bangunan yang telah direncanakan. Semakin banyaknya kebutuhan pembangunan suatu
negara tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan material yang digunakan
untu membangun. Namun, kebanyakan dari material bahan bangunan berasal dari
sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui.Oleh karena itu, material atau
bahan alternatif perlu ditemukan agar ketersediaan material bangunan untuk
membangun baik infrastruktur negara atau yang lainnya dapat tetap berlangsung.
Baru – baru ini terdapat beberapa inovasi – inovasi material bahan bangunan
yang telah ada. Berikut ini adalah contohnya.
8 Material Bangunan Masa Depan
Inovasi dalam bahan
bangunan telah melahirkan banyak kreasi sintetis yang lebih kuat, lebih ringan
dan lebih ramah lingkungan dibandingkan material yang biasa kita gunakan,
kedepan arsitektur mungkin tidak lagi terlihat sama seperti kondisi saat ini.
- Batu Bata Dari Darah Hewan.
Berlimpah dan hampir selalu
terbuang, itulah darah hewan. Ternyata bisa menjadi bahan dasar untuk membuat
batu bata. Seorang Arsitek lulusan University of Westminster di London bernama
Jack Munro telah melakukan percobaan dengan mensterilkan darah, menambahkan
pasir kemudian dipanggang bersamaan sampai menghasilkan batubata yang kuat dan juga
tahan air.
- Beton tembus pandang
Bata ini merupakan kombinasi
serat optik dan beton halus, diproduksi berbentuk balok dan digunakan sebagai
bahan dinding. Uniknya, dinding tersebut terlihat seperti kaca tembus pandang.
Karena produk ini merupakan buatan tangan maka setiap balok akan menghasilkan
pola cahaya berbeda.
- Dinding Terbuat Dari Bakteri
Dinding rumah di masa depan
terbuat dari bakteri?. Yups, para ilmuwan saat ini tengah mengambangkan
bioplastik, selulosa dan bahan lainnya dengan cara memberi makan jenis bakteri
tertentu. Hasil proses metabolisme bakteri tersebut akan menghasilkan bentuk
padat yang dapat digunakan untuk segala macam fungsi lanjutan. Batu bata yang
berasal dari bakteri sangat mungkin digunakan dalam kegiatan pembangunan di Mars
seperti yang sedang dirancang oleh NASA.
- Beton Tahan 16.000 Tahun
Universitas MIT sedang
mengambangkan beton yang dapat bertahan selama 16.000 tahun. Tujuannya
mengurangi gas emisi secara drastis akibat produksi semn dan beton oleh pabrik.
Beton ini tidak hanya lebih kuat, tetapi juga lebih ringan dan tipis, sehingga
ntuk bangunan skala besar, struktur yang ringan akan membutuhkan material jauh
lebih sedikit.
- Bio Komposit Dari Tanaman Ganja
Bio-komposit jenis baru,
yaitu dinding penahan panas yang terbuat dari daun ganja, jeruk nipis dan air.
Tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga non karbon berkat jumlah CO2 yang
tersimpan selama proses pertumbuhan ganja hingga dipanen. Material ini 100%
dapat didaur ulang, tahan air dan tahan api. Dapat digunakan mulai dari
dinding, insulin hingga lantai. Jika material dibongkar, hasil bongkarannya
bisa dijadikan pupuk.
- Beton Bisa Bengkok
Jenis beton baru, tidak
hanya dapat ditekuk dengan tekanan di bawah 5%, tapi juga dapat ‘menyembuhan
diri’. Saat bengkok, beton membentuk retakan-retakan halus, kemudian tertutup
kembali jika terkena air atau karbon dioksida.
- Granit Cair
Aman pada suhu tinggi
ketimbang beton, ‘granit cair’ terbuat dari 30-70% bahan daur ulang dan
menggunakan semen kurang dari sepertiga seperti pada beton pracetak. Material
ini bisa digunakan untuk proyek-proyek yang membutuhkan tingkat perlindungan
terhadap bahaya kebakaran yang tinggi.
- Kaca Kinetik
Sebuah material baru yang
disebut ‘living glass’ yang berfungsi membantu pernafasan manusia dalam
ruangan. Dengan disain seperti insang, benda ini secara otomatis dapat terbuka
dan tertutup saat merespon kadar CO2 di udara.
Diakses dari: Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Diakses dari: Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Selain
itu,dunia arsitektur mulai diwarnai dengan bentukan bangunan yang
bermacam-macam. Mulai dari yang ekstrem hingga tak beraturan. Hal tersebut
menarik para ahli untuk turut berkreasi dengan material bangunan pula.
- Keramik Komposit Beton
Berbahan asli tanah
liat yang didesain supaya efisien, keramik komposit ini mampu digunakan sebagai
plat lantai. Dengan kekuatan yang setara material plat lantai konvensional,
keramik ini mampu menghemat beton dan besi tulangan sebanyak 70%. Material ini
bisa diekspos menampilkan kombinasi cantik warna tanah liat dan semen, maupun
diplester dan ditutup dengan keramik lain.
- Heat Transmitting Surface
Bayangkan lantai dan
dinding yang mampu berubah warnanya bila disentuh! Material ini
mengkombinasikan cairan polimer dan logam transparan yang sensitif dengan
tekanan. Cairan dalam logam dapat di modifikasi warnanya, sehingga tampilannya
mampu menambah kesan atraktif pada ruangan.
- Translucent Panel
Pesona milenium
sekarang tidak hanya hadir di layar kaca. Material panel ini mengkombinasikan
akrilik dan panel PVC, sehingga mampu menampilkan pendar cahaya yang elegan.
Selain warna cahaya yang mampu dimodifikasi, bentukan panel pun mampu di desain
sesuai keinginan kita.
- Light Transmitting Concrete
Batas-batas dinding dapat semakin estetik berkat
material Light Transmitting Concrete. Material ini mengombinasikan beton dan
fiber optik yang mampu mentransfer cahaya dengan baik. Sehingga, berkas-berkas
bayangan dapat terlihat seperti siluet dari balik dinding.
- Woodskin
Fenomena bentukan yang
unik sekarang mampu hadir dalam bangunan. Material woodskin ini memberikan
interaksi tekstil panel-panel kayu yang mampu di modifikasi dengan teknik
folding sehingga menambah unsur estetik. Meski terlihat ringan dan tipis,
woodskin mampu berperan secara struktural pada bangunan.
Diakses
dari : www.Rooang.com
Bahan
Bangunan yang Ramah Lingkungan
Bahan
bangunan yang ramah lingkungan termasuk salah satu hal yang menarik untuk
disimak. Terlebih lagi dengan adanya isu global warming dan pencemaran
lingkungan yang telah muncul sejak beberapa tahun belakangan. Setelah
merebaknya isu global warning, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pun
semakin tumbuh. Permintaan terhadap bahan bangunan yang ramah lingkungan juga
mengalami peningkatan tren yang cukup signifikan.Jika dikaitkan dengan bahan
bangunan, material ramah lingkungan adalah material yang tidak beracun, tidak
memproduksi zat-zat berbahaya saat proses pembuatannya, dan mudah terurai
secara alami. Dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, kita
turut menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi efek global warming.
Berikut beberapa bahan bangunan ramah lingkungan yang dapat dijadikan
rekomendasi:
1.
Genteng Sejuk
Bahan ini merupakan
salah satu inovasi bahan bangunan yang memanfaatkan campuran semen, pasir, dan
ijuk untuk menghasilkan material bangunan yang ramah lingkungan. Karena bahan
utamanya berasal dari bahan-bahan yang tersedia di alam, genteng jenis ini
dapat memberikan sensasi yang terasa sejuk.
Saat ini genteng sejuk
memang masih belum banyak diadopsi dalam pembangunan. Meski demikian,
kehadirannya mampu menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang ingin membangun
rumah impian tanpa harus merusak alam.
2.
Panel Sekam Padi
Panel ini juga
merupakan inovasi yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di alam
sebagai bahan utama pembuatannya. Sesuai dengan namanya, panel ini terbuat dari
limbah pertanian, khususnya sekam padi yang biasanya hanya dibuang atau dibakar
setelah masa panen berakhir.
Banyak manfaat yang
dimiliki oleh material ini. Salah satu diantaranya adalah sebagai dinding
partisi dan langit-langit rumah. Karena terbuat dari bahan ramah lingkungan,
bahan bangunan ini juga tidak merusak lingkungan.
3.
Permeable Ceramic Paving atau PCP
Inovasi bahan bangunan
ramah lingkungan ini memiliki kemampuan yang cukup unik, yakni dapat menjadi
bahan resapan air yang baik guna menambah cadangan air bawah tanah. Karena
sifatnya yang mampu menyerap air, jenis keramik ini juga cocok untuk sistem
drainase, khususnya di wilayah perkotaan.Setidaknya ada 3 jenis bahan yang
digunakan untuk membuat keramik ramah lingkungan yang satu ini. Ketiga bahan
tersebut meliputi bahan agregat, bahan pengikat, dan bahan pelebur.
4.
Bambu
Bahan bangunan yang
ramah lingkungan tak hanya berasal dari produk-produk inovasi semata. Beberapa
produk mentah yang biasa ditemukan di alam juga dapat menjadi bahan bangunan
ramah lingkungan. Tak hanya ramah lingkungan, bahan-bahan ini juga mudah
ditemukan. Bambu adalah salah satu contohnya. Bahan yang satu ini dapat
diaplikasikan untuk banyak hal mulai dari dinding, rangka atap, lantai parket,
talang air, pagar, plafon, hingga tiang. Material ini juga banyak digunakan
untuk bahan furniture. Selain itu, bambu juga cukup mudah dibudidayakan.
5.
Batu Bata
Material bangunan yang
banyak digunakan untuk membangun rumah ini ternyata juga masuk dalam jajaran
bahan bangunan ramah lingkungan. Proses pembuatannya juga tidak banyak
mengeksploitasi alam. Selain itu, batu bata juga dapat menyerap hawa panas.
Itulah kenapa rumah yang dibangun dengan batu bata umumnya terasa cukup dingin,
terlebih jika susunan batu batanya tidak dipelur.
6.
Geopolimer
Bahan bangunan yang
satu ini memiliki karakter yang serupa dengan semen dan terbentuk dari campuran
bahan non organik yang dipolimerisasi. Geopolimer juga mampu mengurangi emisi
gas rumah kaca. Dari segi kekuatan, tak ada yang perlu diragukan lagi dari
material jenis ini. Daya tahan geopolimer bahkan lebih tinggi daripada semen.
Dengan semua keunggulan yang dimiliki oleh bahan bangunan ramah lingkungan ini,
geopolimer bisa menjadi pilihan untuk membangun rumah ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar