SEMEN
suatu
campuran yang terbuat dari pembakaran batu kapur dan lempung bersama-sama pada
temperatur yang sangat tinggi yang berkisar antara 1400oC sampai
1600oC.
Mungkin
banyak orang mengira bahwa semua jenis semen sama saja, tapi ternyata terdapat
beragam macam jenis produk. Bahkan, hanya beberapa tipe yang memang lumrah
dijual sebagai retail di pasaran, sedangkan sebagian lagi tak
bisa ditemukan di pasaran karena hanya bisa dibeli melalui pemesanan khusus.
Beragam jenis ini jelas memiliki beberapa tipe dengan karakter dan kegunaan
yang berbeda-beda. Tipe semen untuk membangun rumah, tentu berbeda dengan
material semen yang digunakan untuk proyek besar seperti halnya membuat sumur
bumi. Harga semen pun berbeda-beda
sesuai dengan bahan bakunya. Berikut Lamudi berikan informasi mengenai jenis,
tipe, kegunaan, dan karakter yang dimiliki oleh semen.
Jenis Semen biasa/ Abu
–Abu
Semen jenis ini memiliki
nama lain Portland yang merupakan semen bubuk yang berwarna abu kebiruan.
Kegunaannya antara lain untuk penggunaan umum seperti rumah dan bangunan
tinggi. Berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah dengan dalam suhu
tinggi.
Namun, terdapat 5 tipe
yang berbeda diantaranya:
1. Jenis Semen Portland
Type I
Jenis
semen portland type I mungkin yang paling familiar disekitar Anda karena paling
banyak digunakan oleh masyarakat luas dan beredar di pasaran. Jenis ini biasa
digunakan untuk konstruksi bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan
khusus untuk hidrasi panas dan kekuatan tekan awal. Kegunaan Semen
Portland Type I diantaranya konstruksi bangunan untuk rumah
permukiman, gedung bertingkat, dan jalan raya. Karakteristik Semen
Portland Type I ini cocok digunakan di lokasi pembangunan di kawasan
yang jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.
2. Jenis Semen Portland
Type II
Kondisi
letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam sulfat dalam air dan
tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu, keadaan tersebut mempengaruhi
kebutuhan semen yang berbeda.Kegunaan Semen Portland Type II pada
umumnya sebagai material bangunan yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa,
dermaga, saluran irigasi, dan bendungan. Karakteristik Semen Portland
Type II yaitu tahan terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20
persen dan hidrasi panas yang bersifat sedang.
3. Jenis Semen Portland
Type III
Lain
halnya dengan tipe I yang digunakan untuk konstruksi tanpa persyaratan khusus, kegunaan
semen portland type III memenuhi syarat konstruksi bangunan dengan
persyaratan khusus. Karakteristik Semen Portland Type III diantaranya
adalah memiliki daya tekan awal yang tinggi pada permulaan setelah proses
pengikatan terjadi, lalu kemudian segera dilakukan penyelesaian
secepatnya. Jenis semen Portland type III digunakan untuk
pembuatan bangunan tingkat tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan,
hingga bandar udara dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam
sulfat. Ketahananya Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari beton yang
menggunakan Portland type I.
4. Jenis Semen Portland
Type IV
Karakteristik Semen
Portland IV adalah jenis semen yang dalam penggunaannya
membutuhkan panas hidrasi rendah. Jenis semen portland type IV
diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Kegunaan
Portland Type IV digunakan untuk dam hingga lapangan udara.
5. Jenis Semen Portland
Type V
Karakteristik
Semen Portland Type V untuk konstruksi bangunan yang membutuhkan daya
tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat tinggi lebih dari 0,20
persen. Kegunaan Semen Potrtland Type Vdirancang untuk memenuhi
kebutuhan di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya
rawa-rawa, air laut atau pantai, serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang
membutuhkan jenis ini diantaranya bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air,
hingga pembangkit tenaga nuklir.
Jenis Semen Campur
Beberapa jenis semen
campur diantaranya:
1. Portland Composite Cement
(PCC)
Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas
adalah bahan pengikat untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton
pra cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran dan acian, dan
sebagainya. Karakteristik Portland Composite Cement (PCC)
lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak.
Material ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya terak, gypsum, dan bahan
anoraganik.
2.
Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC).Kegunaan super portland
pozzolan composite cement diantaranya adalah sebagai konstruksi beton massa,
konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap
sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran. Beberapa
jenis bangunan yang menggunakan produk ini diantaranya perumahan, jalan raya,
dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini merupakan pengikat hidrolis seperti
halnya PCC namun terdiri dari campuran terak, gypsum, dan pozzolan.
3.
Special Blended Cemeny (SBC)Ada yang istimewa dari jenis special belended cement
(SBC) atau semen campur karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan
terbesar yang menghubungkan Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan
Suramadu. Karakteristik special blended cement tentu memenuhi
kebutuhan konstruksi bangunan pada air laut seperti halnya jembatan Suramadu
yang berdiri diatas laut.
4. Super Masonry
Cement (SMC)
Kegunaan Super Masonry Cement (SMC)diantaranya sebagai bahan
baku genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan
hanya pada kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton
paling besar K225. Tipe ini pertama kali diperkenalkan di USA.
5. Oil
Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance).Lain rumah, lain pula
material yang digunakan untuk sumur bumi. Karakteristik Oil Well Cement (OWC)
Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat tinggi ini merupakan jenis yang dibuat
untuk kegunaan khusus di kedalaman dan temperatur tertentu yang bisa
disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi. Diantara proyek yang
menggunakan material ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan
laut.
6. Semen
Thang Long PCB40Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki
daya tahan tinggi terhadap sulfat sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan
air. Tak hanya itu, semen ini juga memeiliki daya tahan terhadap penyerapan
air, erosi lingkungan, dan tahan lama. Jenis ini juga hemat digunakan karena
kekuatannya. Iklim Vietnam sangat pas untuk penggunaan jenis semen ini.
7.
Semen Thang Long PC50Kegunaan semen thang long PC50 yang banyak digunakan
untuk proyek-proyek besar dan rumit sehingga membutuhkan jenis semen dengan
spesifikasi tinggi. Standarisasi yang setara Asia, Eropa, bahkan Amerika ini
diaplikasikan untuk jembataan hingga pembangkir listrik. Karakteristik semen
thang long PC50 diantaranya memiliki ketahanan tinggi terhadap sulfat sehingga
bisa pula digunakan di bawah tanah dan air.
Semen
Putih ( white portland cement).Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan
keramik hingga dekorasi interior dan eksterior bangunan. Merek yang beredar
dipasaran adalah Semen Tiga Roda, Plamur Kingkong, Semen Putuh Cap Gajah dan
Semen Putih Panda.
Semen
Acian Putih/Mortar TR30 Katarekteristik semen acian putih atau mortar TR30
ialah memiliki daya rekat yang tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian
yang lebih halus. Oleh karena itu, tidak mudah retak, dan terkelupas. Waktu
pengerjaannya juga cenderung lebih cepat. Kegunaan semen acian putih adalah
untuk untuk finishing seperti diantaranya plesteran, acian,
pasangan keramik.
Pengujian Semen
1.
Konsistensi Normal Semen
2. Waktu Mengikat dan Mengeras Semen Portland
3. Berat Jenis Semen
4. Berat Volume Semen
5. Kehalusan Semen
2. Waktu Mengikat dan Mengeras Semen Portland
3. Berat Jenis Semen
4. Berat Volume Semen
5. Kehalusan Semen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar